caessonia

Hari pertama bulan Agustus hampir berakhir. Hampir saja Kagami akan menyelami mimpi. Menyamankan dirinya di atas kasurnya yang hangat pada malam yang dingin begini. Ya, hampir saja sebelum Aomine, si kunyuk itu, mengganggunya dengan membuat nada dering ponselnya berkali-kali berbunyi. For god's sake, ini tengah malam dan hampir berganti hari!

“Apa?” kata Kagami gusar dengan menahan kantuk.

“Hm.. diangkat juga” ucap orang di sebrang sana. Kagami tidak menjawab, menunggu Aomine melanjutkan perkataannya. Tapi yang ia dapat hanya hembusan nafas dan racauan tak jelas. Sebenarnya kenapa Si kunyuk ini?

“Kagami.. ” Ia mendengar namanya sendiri dipanggil. Namun panggilan tersebut hanya ia jawab dengan gumaman.

“Kagamiiii” panggilnya lagi.

“iya kenapa, Aomine?”

you cute,”

“hah?” kagami menyentak. terlalu bingung dengan perkataan Aomine.

and hot. fuck it

Jujur saja ia tak tahu reaksi apa yang harus diberikan. Mungkin ia harus menghajar Aomine. Yap, itu adalah pilihan terbaik karena telah mengatakan hal yang ngawur seperti itu. Tolong ingatkan Kagami untuk memukul si rambut biru itu besok sewaktu bertemu.

Sialan, ini orang kenapa sih bikin bingung aja. Aomine aneh.

“Lo mabuk ya?”

“entah, mungkin?”

“kok 'mungkin'?”

“pengen dribble bola” ucap Aomine tidak nyambung dengan pertanyaan yang dilontarkan Kagami.

“Oke, lo mabuk.” Kalimat final dari Kagami. “Istirahat sana. gue tutup ya?”

“Males.”

Kagami menggaruk pipinya yang tidak gatal. Sejujurnya ia sendiri cukup bingung dengan situasi aneh ini. Bagaimana jika orang yang sehari-harinya mengejekmu dan mengataimu tiada henti, jadi meracau hal-hal aneh seperti ini. Bahkan saat jarum panjang sudah melebihi angka 12, dengan kata lain hari pun sudah berganti. Astaga.

“Kagameeee~”

“Apa sih!?” terdengar suara gelak tawa di sebrang sana. Kagami jadi makin kesal karena serasa dibodohi dan dipermainkan. Terlebih saat suara dari sebrang sana tiba-tiba diam dan tak kunjung terdengar, menyisakan dentingan jarum panjang jam dinding yang mengisi penjuru kamar.

“Selamat ulang tahun bakagami...

..Love you. full homo.

What the fuck fuck fuck, Aomine, fuck

Setelah itu terdengar nada sambung dari ponsel yang ia genggam. Kagami bersumpah akan menghabisi kunyuk satu itu. Rivalnya yang satu itu aneh.

Kagami sangat tahu kalau Aomine itu aneh, dan idiot, menyebalkan level akut intinya. Sumpah, ia paham betul tabiat orang satu itu, dari semasa SMA hingga berakhir di perguruan tinggi yang sama seperti sekarang ini.

Tapi yang Kagami tidak ketahui, Aomine tidak sepenuhnya mabuk malam itu.